Perjalan Bu Ira mendirikan Yayasan AAT Aat bermula dari kekhawatiran kepada anak di kampung jembatan yang tidak bisa mengikuti ujian akhir karena belom lunas SPP, Kemudian Bu Ira menghubungi teman temannya melalui surat menyurat karena pada jaman itu belom ada email untuk membiayai anak anak di kampung jembatan tersebut namun saat uang terkumpul ternyata uang lebih ,lalu uang lebih tersebut dikaryakan untuk membuat sebuah wadah yang terdiri dari orang orang yang memiliki visi misi yang sama namun untuk menuju kesana awalnya masih berbentuk sebuah kelompok yang anggotanya terdiri dari teman teman Bu Ira yang sekaligus donatur, lalu dari teman Bu Ira timbullah relasi baru dan donatur baru. Seiring berjalan waktu bertambah banyak nya anak anak asuh dibuatlah sebuah wadah yaitu Yayasan AAT untuk pengecekan administrasi dan kesekretariatan, disaat itu pengecekan masih manual karena belom ada SIANAS, lalu seiring berkembangnya teknologi dan anak asuh yang semakin banyak muncullah Web SIANAS yang hingga sekarang digunakan. Dijaman dahulu penambahan anak asuh dilakukan dengan anak asuh mengirim proposal kepada AAT, lalu akan di tindak lanjuti dengan pengurus menuju sekolah anak asuh yang mengajukan proposal. AAT awalnya terbentuk di Jakarta, lalu di tahun 2023 AAT memiliki 6 Sekre di Indonesia yaitu Semarang, Yogya, Purwokerto, Madiun, Malang, dan Bandung. Di Jakarta sekrenya sudah ditutup karena Jakarta sudah terdominasi dengan beasiswa dari pemerintah sehingga mencari diluar kota Jakarta. AAT pernah juga memberikan beasiswa diluar pulau Jawa.