Informasi

Statistik AAT 2013/2014

Statistik Anak Anak Terang Tahun Ajaran 2013 / 2014 Setiap tahun secara rutin Anak Anak Terang mencari Orang Tua Asuh baru, sekaligus mengonfirmasi Orang Tua Asuh lama perihal kesediaan untuk melanjutkan dukungan pada Program Beasiswa AAT. Selain itu, Anak Anak Terang pun terus menyeleksi pengajuan beasiswa dari sekolah sebagai penerima Beasiswa AAT yang baru. Proses ini berlaku juga untuk Tahun Ajaran 2013/2014 di mana kegiatan belajar telah dimulai sejak Juli 2013. Pada Tahun Ajaran 2013/2014 terdapat 2048 siswa mulai dari jenjang pendidikan SD hingga Perguruan Tinggi yang menjadi Anak Asuh AAT. Dana yang dikeluarkan untuk biaya pendidikan Anak Asuh AAT mencapai Rp 1.676.584.000,00 per tahun. Pendanaan ini berasal dari dukungan 923 Donatur AAT, baik yang menjadi orang tua asuh aktif maupun donatur beasiswa insidentil. Tabel Statistik Anak Asuh AAT   Tabel Statistik Donatur AAT   Grafik Jumlah Anak Asuh AAT   Grafik Penerima Beasiswa AAT Berdasar Jenjang Pendidikan   Grafik Jumlah Donatur Tetap AAT   Grafik Persentase Donatur AAT   [qrcode content=”https://aat.or.id/statistik-aat-2013-2014″ size=”175″]  

Statistik AAT 2013/2014 Read More »

Talk Your Love, Spread Your Care

  Dinamika Relawan Anak Anak Terang Wisma Abdi Kristus Gedanganak Ungaran, 14 – 15 Oktober 2013  “Talk your love and spread your care … “ Acara Dinamika Relawan Anak Anak Terang (AAT) diadakan secara khusus untuk mengenalkan AAT sebagai sebuah Komunitas Beasiswa yang menaungi siapa saja yang mempunyai kepedulian yang sama pada anak-anak yang kurang beruntung di bidang pendidikan formal. Manfaat dari acara ini agar para Pendamping Komunitas (PK) atau yang sering disebut sebagai Staff Admin AAT mengerti secara keseluruhan tentang Visi dan Misi Anak Anak Terang. Jumlah peserta sebanyak 33 orang PK yang berasal berbagai kota antara lain Semarang, Jogjakarta, Purwokerto, dan Madiun. Acara diselenggarakan selama 2 hari 1 malam di Wisma Abdi Kristus Gedanganak Ungaran dan dipandu oleh narasumber Bapak Harry Santoso (hari pertama) dan oleh Ibu Linda dari tim outbound “Virtue” (hari kedua). Acara Hari Pertama Hari pertama, dimulai dengan sesi Representation System. Kita diajak untuk lebih memaknai kata ”komunikasi”. Komunikasi dibagi menjadi verbal dan non verbal. Dalam hal ini cara berkomunikasi tidak hanya dengan berbicara, sebab diam pun merupakan salah satu bentuk lain dari komunikasi. Dengan diam, orang lain pasti akan memiliki argumen yang berbeda-beda untuk menilai tentang apa yang sedang kita rasakan. Representation system dibagi menjadi tiga yaitu Visual, Auditorial, dan Kinestetik. Visual, di mana orang lebih cenderung menggunakan penglihatan untuk berkomunikasi. Auditorial, di mana orang lebih cenderung untuk mendengarkan dan tidak melihat lawan bicaranya untuk mengerti suatu pembicaraan. Sedangkan Kinestetik, di mana orang akan lebih menggunakan perasaan untuk berkomunikasi dan cenderung mengerti dengan penerapan yang menggunakan gerakan. Penerapannya bila kita berbicara secara interpersonal (one to one), 2 orang akan berkomunikasi dan masing-masing saling mengamati arah bola mata lawan bicaranya. Eyeball dapat menunjukkan orang tersebut hanya sedang berimajinasi (construct) atau memang sedang mengingat suatu momen (recall). Jika lawan bicara kita cenderung melihat ke arah kiri kita, bisa diartikan orang tersebut hanya berimajinasi atau berbohong. Sebaliknya jika melihat ke arah kanan kita, bisa jadi orang tersebut sedang berusaha mengingat terhadap momen hidup yang pernah dialami. Posisi eyeball saat berkomunikasi juga dapat menunjukkan kecenderungan orang tersebut termasuk visual, auditorial, atau kinestetik. Jika bola mata sering ke arah atas, berarti cenderung orang visual. Jika bola mata pada posisi arah tengah serta hanya melihat ke kanan dan ke kiri, maka termasuk orang auditorial. Sedangkan jika sering melihat ke bawah maka cenderung menjadi orang kinestetik. Tingkat kejujuran seseorang juga bisa dilihat dari mouth cover. Apabila orang berkomunikasi namun sering menutupi mulutnya dapat dikatakan orang tersebut tidak jujur. Nose touch, hanya dengan menyentuh hidung saat berbicara dapat diartikan orang tersebut cenderung sedang menyembunyikan sesuatu. Begitu pula dengan eye rub, menggosok-gosok mata dengan jari bisa dikatakan sedang memiliki sesuatu yang disembunyikan. Hal yang sama berlaku untuk ear grab (garuk telinga), neck strecth (garuk leher), collar pool (tarik kerah). Namun kita juga tidak boleh serta merta menyatakan seseorang itu berbohong. Semua hal di atas juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekitar. Bisa jadi semuanya terjadi secara natural karena efek lingkungan. Acara Hari Kedua   Acara hari kedua diisi dengan permainan outbound yang sangat menyenangkan. Permainannya antara lain mouse trap, balance, star wars, dan sebagainya. Setiap permainan memiliki makna dan tujuan positif. Hampir semua permainan ini membutuhkan kerjasama antar kelompok yang kuat dan selalu ada yang menjadi pemimpin. Terkadang semua anggota cenderung ingin menjadi pemimpin yang selalu mengatur dan memiliki pendapat masing-masing untuk menyelesaikan masalah. Hal tersebut malah tidak akan menemukan jalan keluarnya, kecuali ada salah satu pemimpin yang dipercaya dari suatu kelompok sehingga akan lebih mempermudah koordinasi untuk penyelesaian suatu masalah. Acara terakhir adalah pengenalan sistem kerja AAT. Pada sesi ini para peserta diharapkan untuk lebih mengerti dan mengenal lebih jauh terhadap spiritualitas Anak Anak Terang. Para relawan memahami tugas-tugas yang harus dilakukan sebagai seorang Pendamping Komunitas (PK). Para peserta juga diharapkan dapat lebih aktif merespon terhadap apa yang disampaikan pembicara. Sesi ini bertujuan agar para relawan PK lebih peka dan siap menghadapi masalah-masalah yang mungkin terjadi di lapangan. Semoga dengan adanya acara seperti ini, para relawan diberi kekuatan dan kesabaran untuk melayani sesama dengan hati yang tulus bersama Anak Anak Terang. Semoga karya Anak Anak Terang semakin bersinar dan terangnya mengisi semua relung hati kita bersama.   Liputan oleh : Maria Septiani Putri Staff Admin AAT Semarang   [qrcode content=”https://aat.or.id/talk-your-love-spread-your-care” size=”175″]  

Talk Your Love, Spread Your Care Read More »

Pertemuan AAT Semarang

Pada hari Sabtu, 7 September 2013, untuk pertama kalinya diselenggarakan pertemuan AAT Semarang yang mengambil tempat di SMK Kimia Industri Theresiana, Jalan Pleburan Barat 12 A, Semarang. Acara dihadiri oleh para penanggung jawab (PJ) sekolah, juga para tamu undangan, antara lain Romo Vikjen Keuskupan Semarang yaitu Romo F.X Sukendar Wignyosumarta, Pr, Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Semarang yaitu Romo Yustinus Joko Wahyu Yuniarto, Pr ,Tim Peduli Pendidikan (TPP), Redaksi majalah Salam Damai, dan masih banyak lagi. Pertemuan ini beragendakan peresmian kesekretariatan Semarang, penjelasan prosedur pengelolaan beasiswa, serta pemberian secara simbolis surat keputusan (SK) yang berisi tentang daftar nama anak-anak asuh yang diterima pada Tahun Ajaran 2013/2014. Acara sengaja dimulai siang hari, pada pukul 13.00, agar mempermudah PJ untuk dapat hadir. Pertemuan diawali dengan makan siang, doa pembuka oleh Rm. Sukendar, dan kemudian sambutan dari Christianus Widya Utomo mewakili pengurus AAT. Sekedar info, AAT Semarang telah membantu 17 sekolah/komunitas dengan jumlah anak asuh sebanyak 496 anak. Selain ucapan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan, dalam sambutannya Mas Chris juga bercerita perihal AAT yang sudah bekerja selama 11 tahun dalam melayani sesama. Romo Sukendar, Vikjen Keuskupan Semarang, mengatakan kekaguman terhadap AAT yang sudah sangat luas membantu banyak orang yang membutuhkan uluran tangan terutama dalam dunia pendidikan. Romo Sukendar menjelaskan, pendidikan merupakan hal penting yang dibutuhkan kaum muda sebagai bekal mereka di masa depan. Setelah sambutan yang begitu hangat, acara dilanjutkan dengan peresmian Sekretariat AAT Semarang. Proses peresmian dilakukan dengan serah terima dan pemberkatan papan nama Sekretariat AAT Semarang oleh Romo F.X Sukendar Wignyosumarta, Pr.   Acara dilanjutkan dengan pengenalan singkat tentang AAT oleh Pieter, serta prosedur pengajuan beasiswa oleh Handy, kemudian disusul sesi tanya jawab. Selanjutnya pengenalan Pendamping Komunitas (PK) Semarang dan sharing yang dialami oleh para PK yang diwakilkan oleh Edo dan Maria. Maria menceritakan tentang pengalamannya sebagai PK yang membuatnya mengenal banyak relasi sehingga menjadi semakin berani untuk tampil. Sedangkan Edo bercerita tentang bagaimana dia yang dulunya sering berkeluh kesah sebab kedua orang tua tidak dapat mewujudkan keinginannya. Setelah dirinya masuk di AAT sebagai PK dan mewawancarai calon anak asuh, Edo merasa menjadi orang yang beruntung bila bandingkan dengan calon anak asuh yang sudah ditinggalkan orang tuanya, baik karena perceraian atau meninggal dunia. Karena itu Edo sangatlah bersyukur menjadi seorang relawan AAT. Setelah sharing, acara ini berlanjut ke penyerahan surat keputusan (SK) dan penerimaan secara simbolis beasiswa Tahun Ajaran 2013/204 yang diberikan oleh AAT kepada tiap sekolah dan komunitas. Acara diakhiri dengan doa penutup oleh Romo Kendar. Dengan adanya pertemuan ini diharapkan semakin banyak anak-anak asuh yang dapat dibantu dan semakin banyak pula Sahabat Anak Anak Terang yang ingin membantu.   Aloysius Handy W. Staff Admin AAT Semarang   [qrcode content=”https://aat.or.id/pertemuan-aat-semarang” size=”175″]  

Pertemuan AAT Semarang Read More »

Pertemuan Tahunan AAT Wilayah Jogja

Sabtu, 7 September 2013 – AAT. Setiap awal tahun ajaran, Anak Anak Terang (AAT) menyelenggarakan pertemuan rutin yang dihadiri oleh Penanggung jawab (PJ), Pendamping Komunitas (PK) dan Pengurus AAT. Untuk wilayah Yogyakarta, pertemuan dilaksanakan di SMK Marsudi Luhur 1, Jalan Bintaran Kidul No. 12 Yogyakarta. Kebetulan pada saat yang sama, pertemuan tahun AAT Wilayah Semarang juga berlangsung di SMK Kimia Industri Theresiana Semarang. Ada tiga acara utama dalam acara tahunan kali ini. Pertama, yaitu peresmian sekretariat Yogyakarta yang bertempat di sebuah ruang di SMK Marsudi Luhur 1. Kedua adalah pembagian penghargaan anak asuh berprestasi. Ketiga, pembagian Surat Keputusan (SK) berisikan daftar anak asuh yang akan menerima beasiswa AAT untuk tahun ajaran 2013/2014. Tepat pukul 13.00 WIB, Dica dan Hendro yang menjadi Master of Ceremony (MC) mulai membuka acara. Dimulai dengan doa pembukaan yang dipimpin langsung oleh Romo Agustinus Mintoro, SJ. (Direktur Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta), dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Hadi Santono sebagai Ketua Yayasan AAT Indonesia. Pada kesempatan kali ini alangkah bahagianya karena ada seorang tamu istimewa, yaitu Ibu Patricia Henry, seorang ibu yang tinggal di Houston, USA. Kedatangan Ibu Patricia Henry khusus untuk dapat lebih mengenal AAT secara langsung, tidak hanya melalui FaceBook dan website saja. Akhirnya masuk ke dalam acara utama, yaitu peresmian Sekretariat AAT Jogja. Sekretariat ini diresmikan oleh Romo Agustinus Mintoro, SJ. dengan pemberkatan terhadap Papan Nama Sekretariat AAT Jogja dan ruang kantornya. Dengan diresmikannya Sekretariat AAT Jogja, maka sejak itu semua kegiatan operasional AAT Jogja yang semula menumpang di Fakultas Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta dipindahkan ke SMK Marsudi Luhur 1. Tak lupa diperkenalkan pula Koordinator PK Jogja yaitu Ardiyanti Kusumo Ayu atau yang biasa dipanggil Antik. Setelah peresmian itu dilanjutkan penyerahan SK secara simbolis yang diwakili oleh penanggung jawab dari SMA Pius Bhakti Utama Purworejo yaitu Sr. Evarista, ADM. Untuk penyerahan SK lainnya akan diberikan pada akhir acara.   Acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian penghargaan bagi anak asuh berprestasi yang penerimaannya diwakilkan oleh para PJ. Meskipun dapat dikatakan kurang mampu secara finansial, anak asuh AAT tetap banyak yang berprestasi. Ada yang memperoleh juara 1, 2, dan 3 di kelas maupun juara paralel di sekolah, juara modeling, juara perlombaan catur, juara cheerleader dan lain sebagainya. Masing-masing anak berprestasi ini mendapatkan penghargaan berupa tas sekolah dari AAT. AAT memang tidak mengharuskan setiap anak asuh memiliki prestasi, namun setiap prestasi akademik maupun non-akademik yang diraih anak asuh pada tahun ajaran berjalan akan diberikan penghargaan oleh AAT. Penghargaan prestasi akademik diberikan kepada anak asuh yang mendapatkan Ranking 1, 2 dan 3. Sedangkan penghargaan prestasi non-akademik diberikan kepada anak asuh yang mendapatkan Juara 1, 2 dan 3 bidang minat bakat, seni dan olah raga. Setelah bagi-bagi hadiah untuk anak asuh, tak lupa AAT juga membagikan hadiah untuk para PJ yang hadir dalam acara quiz. Hadiah diberikan kepada PJ yang berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh MC. Pertanyaan ini berisi seputar hal-hal penting yang berhubungan dengan pengajuan beasiswa sampai pelaporannya. Terlihat bahwa para PJ begitu antusias untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Puluhan hadiah berupa tas dan tempat pensil pun habis dalam waktu singkat. Hal ini membuktikan bahwa para PJ telah benar-benar memahami proses pengelolaan Beasiswa AAT. Acara terakhir adalah pembagian SK Pemberian Beasiswa AAT. Acara tahunan ini ditutup dengan doa penutup yang dipimpin oleh Antik. Secara keseluruhan acara berlangsung dengan lancar dan tepat waktu sesuai yang direncanakan. Semoga semakin banyak orang yang tergerak untuk membantu sehingga semakin banyak pula anak yang terbantu untuk terus dapat bersekolah.   Liputan oleh Maria Claudia Alma Staff Admin AAT Jogja   [qrcode content=”https://aat.or.id/pertemuan-tahunan-aat-wilayah-jogja” size=”175″]  

Pertemuan Tahunan AAT Wilayah Jogja Read More »

Penandatanganan Kerjasama AAT WIMA

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama AAT dengan UNIKA Widya Mandala Madiun Sabtu, 24 Agustus 2013     “Tidak boleh terjadi seseorang tidak melanjutkan pendidikan karena ia miskin” Begitulah prinsip yang dipegang oleh Frans Seda (1926-2009). Prinsip ini menginspirasi setiap pelayanan Anak Anak Terang (AAT). AAT telah menyalurkan beasiswa kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu di wilayah Madiun sejak tahun 2004. Untuk lebih menjangkau anak-anak dari keluarga tidak mampu yang mempunyai semangat tinggi untuk belajar namun terkendala masalah finansial di wilayah Madiun dan sekitarnya mencakup wilayah Ngawi, Magetan, Ponorogo dan Pacitan, mulai Sabtu, 24 Agustus 2013 AAT, Sekretariat Beasiswa AAT Madiun resmi beroperasi. Menurut Hadi Santono, Ketua Yayasan AAT Indonesia, beroperasinya Sekretariat Beasiswa AAT Madiun benar-benar merupakan sebuah anugerah dari Tuhan untuk melengkapi potongan puzzle wilayah pelayanan AAT di Pulau Jawa. Dengan hadirnya Madiun, maka AAT telah mempunyai 6 Sekretariat (1 sekretariat yayasan dan 5 sekretariat Beasiswa), yaitu Jakarta (Bekasi), Purwokerto, Yogyakarta, Semarang, Malang dan Madiun. Dr. Rudi Santoso Yohanes, M.Pd. selaku Rektor UNIKA Widya Mandala Madiun menyambut baik dan mendukung sepenuhnya kehadiran Sekretariat Beasiswa AAT di Madiun. Lebih lanjut disampaikan beliau bahwa sejak mendapat informasi mengenai AAT, pihak rektorat segera menggelar rapat kilat dengan yayasan untuk membahas rencana kerjasama dengan AAT dengan poin utama berupa pemberian beasiswa untuk mahasiswa UNIKA Widya Mandala Madiun dan pengelolaan Sekretariat Beasiswa AAT Madiun. Perjanjian kerjasama AAT dengan UNIKA Widya Mandala Madiun ditandatangani oleh Hadi Santono (Ketua Yayasan AAT Indonesia) dan Dr. Rudi Santoso Yohanes, M.Pd. (Rektor UNIKA Widya Mandala Madiun) disaksikan oleh Christianus Widya Utomo (Sekretaris Yayasan AAT Indonesia) dan Bernardus Widodo, S.Pd., M.Pd. (Wakil Rektor 3 UNIKA Widya Mandala Madiun). Pada kesempatan itu juga RD. Cornelius Triwidya Tjahja Utama sebagai Pastor Kepala Paroki Gereja Mater Dei Madiun dan Ketua Yayasan Yohanes Gabriel Madiun berkenan memberikan berkat pada Papan Nama Sekretariat Beasiswa AAT Madiun. Sekretariat Beasiswa AAT Madiun yang berlokasi di Kampus UNIKA Widya Mandala Madiun di Jalan Manggis No. 15-17, Madiun 63131 akan dikelola langsung di bawah koordinasi Wakil Rektor 3 UNIKA Widya Mandala Madiun. Untuk tahap awal, telah diseleksi 13 orang relawan dari 35 orang calon sebagai staff administrasi Beasiswa AAT Madiun, atau disebut sebagai PK (Pendamping Komunitas). Ke-13 orang relawan ini, 10 di antaranya merupakan anak asuh AAT untuk tingkat Perguruan Tinggi. Para relawan akan dibimbing oleh Br. Yakobus, CSA, Br. Aleks, CSA dan Br. Filipus Neri, CSA sebagai Pembimbing Rohani. Pada pertemuan itu juga dilakukan sosialisasi mengenai pengajuan dan pengelolaan beasiswa AAT. Acara sosialisasi dihadiri oleh puluhan kepala sekolah dan guru di sekolah-sekolah di wilayah Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo dan Pacitan. Ibu Nunuk Lestianingrum berasal dari SMK Wiyatadarma Walikukun Ngawi dan Ibu Yosefin yang berasal dari SDK Santa Maria Walikukung Ngawi merupakan dua orang perwakilan sekolah yang menghadiri acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dan Sosialisasi Beasiswa AAT di UNIKA Widya Mandala Madiun. Ibu Nunuk dan Ibu Yosefin harus menempuh jarak kurang lebih 60 km dari tempat asal mereka di Walikukun untuk menghadiri acara ini. Walikukun merupakan sebuah kecamatan di Ngawi yang sebagian besar perekonomian warga masyarakatnya masih menengah ke bawah. Kebanyakan para kepala keluarga hanya bekerja sebagai buruh. Ibu Nunuk dan Ibu Yosefin menyadari bahwa prosedur Beasiswa AAT tidak rumit atau memberatkan mereka, karena hal itu adalah tanggung jawabnya sebagai guru yang harus membantu anak didiknya yang tidak mampu. Oleh karena itu, mereka ingin mengajukan proposal beasiswa AAT. Jumlah anak yang akan diajukan akan mereka seleksi terlebih dahulu. Untuk SDK Santa Maria Walikukung Ngawi ada sekitar 40 anak yang membutuhkan bantuan dari total siswa 62 orang. Semoga kehadiran AAT membawa terang kepada semua anak-anak asuh sehingga mereka dapat menyelesaikan pendidikan dan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan bangsa Indonesia.   [qrcode content=”https://aat.or.id/penandatanganan-kerjasama-aat-wima” size=”175″]  

Penandatanganan Kerjasama AAT WIMA Read More »