Artikel

RPAA Anak Anak Terang

Rekoleksi Pendampingan Anak Asuh (RPAA) Anak Anak Terang Wisma Santi Darma, 11-12 Mei 2013   Misi Anak Anak Terang (AAT) disamping memberikan pelayanan beasiswa pendidikan formal bagi anak-anak asuh, adalah juga mendampingi  anak-anak asuh dengan perhatian dan kasih sayang sehingga mereka dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik. Dalam kenyataannya, misi pendampingan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari pelayanan beasiswa ternyata kurang mendapatkan perhatian dari kita semua. Hal ini menyebabkan timbul banyak persoalan yang mengganggu proses belajar anak asuh, yang pada akhirnya memberikan hasil belajar (raport, nilai, indeks prestasi) tidak baik. Sehubungan dengan pentingnya pendampingan bagi keberhasilan belajar anak asuh, maka AAT menyelenggarakan Rekoleksi Pendampingan Anak Asuh (RPAA) pada tanggal 11-12 Mei 2013 di Wisma Santi Darma, Godean Yogyakarta. Maksud diadakannya RPAA adalah diharapkan para Penanggung Jawab (PJ) dan Pendamping Komunitas (PK) dapat mengenal spiritualitas AAT secara lebih mendalam, terjalin keakraban diantara PJ, PK, maupun pengurus AAT. Tujuan umum RPAA adalah merencanakan, merumuskan, serta menjalankan Program Pendampingan Anak Asuh. Sedangkan tujuan khusus dari rekoleksi ini agar PJ dan PK mampu mendampingi Anak Asuh dalam mengatasi kesulitan serta hambatan dalam studi sebagai bagian dari perjuangan mencapai cita-cita. Maka dari itu program pendampingan dirasa sangat penting bagi keberhasilan belajar anak asuh. PJ dan PK juga turut mendampingi Anak Asuh dalam mengembangkan aspek-aspek kepribadian secara utuh : fisik, intelektual, emosional, serta spiritual agar mereka bisa menjadi berkat bagi sesama. RPAA AAT dibimbing oleh Romo Ag. Agus Widodo, Pr. dan Ibu Dra. Luh Komang Sri Budiastuti (Kepala Sekolah SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta), serta para pengurus AAT.   Acara ini berlangsung meriah, sukses, dan menimbulkan reaksi yang positif dari para pesertanya. Peserta yang terdaftar sebanyak 125 orang yang terdiri dari romo, bruder, suster dan para pendidik (Kepsek dan guru BP), staff admin juga relawan AAT yang berasal dari Yogyakarta, Semarang, Purwokerto, Madiun, Purworejo, Malang, serta kota lainnya. Hari Pertama RPAA AAT Pada hari pertama, 11 Mei 2013, peserta tiba di Wisma Santi Darma sekitar pukul 14.00-15.00 WIB. Peserta kemudian dipersilakan mengisi daftar hadir yang telah disiapkan oleh panitia. Saat mengisi daftar hadir, tiap-tiap peserta selain mendapatkan co-card yang harus dikenakan selama acara berlangsung, juga mendapatkan bingkisan yang berisi kaos, tempat pensil, dan sticker berlogo AAT. Sesudahnya, para peserta diperbolehkan untuk langsung mandi maupun beristirahat sejenak mengingat banyak dari mereka yang berasal dari luar Yogyakarta. Acara dilanjutkan dengan snack sore.   Tepat pukul 16.30 RPAA AAT dimulai dengan pembukaan dan juga perkenalan dari tiap-tiap peserta. Di hari pertama ada 3 acara utama. Pertama, pengenalan spiritualitas AAT yang disampaikan oleh Bapak Hadi Santono dan Bapak Christianus Widya Utomo selaku pengurus AAT. Kedua, penyampaian prosedur dan tata cara pengelolaan beasiswa AAT oleh Christina Suryani dan Fransiska Mulyani yang merupakan Staff Administrasi AAT. Dan yang ketiga adalah diskusi ringan dalam kelompok yang telah dibagi sebelumnya. Materi diskusi adalah tentang pendampingan PJ selama ini, hambatan yang dihadapi sebagai PJ, serta penyelesaian kasus-kasus yang biasa dihadapi. Dalam setiap selingan acara, diadakan games dan nyanyi bersama. Para peserta mengikuti dengan antusias acara-acara yang telah disiapkan. Tepat pada pukul 22.40, hari pertama dari RPAA AAT ditutup dengan doa, selanjutnya para peserta dipersilakan untuk beristirahat. Hari Kedua RPAA AAT Hari kedua, 12 Mei 2013, acara dimulai dengan sarapan pukul 07.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan foto bersama. Semangat dan keceriaan sangat terlihat sebab keakraban yang sudah terjalin di antara para peserta. Di hari kedua ini, para peserta diajak untuk berdiskusi mengenai program pendampingan anak asuh yang akan dijalankan oleh para PJ untuk kedepannya. Acara ini didampingi oleh Rm. Ag. Agus Widodo, Pr. dan Ibu Dra. Luh Komang Sri Budiastuti selaku pembimbing rohani AAT. Rangkaian acara RPAA ditutup dengan Misa Kudus yang dipimpin oleh Rm. Ag. Agus Widodo, Pr. diteruskan dengan makan siang bersama. Sebelum pulang, para peserta dibagikan sertifikat yang telah disiapkan oleh panitia. Secara keseluruhan, acara RPAA ini berlangsung baik, lancar, dan meriah. Tujuan pengakraban untuk PJ, PK, maupun pengurus telah tercapai. Semoga program pendampingan anak asuh AAT yang telah dirumuskan dalam RPAA ini pun dapat terlaksana dengan baik.   Diliput oleh : Maria Claudia Alma Nahak Ikka Marissa Roberta Dica Herra Vidianti   [qrcode content=”https://aat.or.id/rpaa-anak-anak-terang/” size=”175″]    

RPAA Anak Anak Terang Read More »

Sepaket Kisah Siswa SMA Bruderan

KUNJUNGAN PERDANA ke SMA Bruderan di Purworejo adalah misi pertama dari Anak Anak Terang (AAT) untuk saya dan teman-teman. SMA Bruderan bukanlah sekolah yang buruk jika dilihat dari fisik bangunan serta fasilitasnya. Dari pandangan pertama, dapat disimpulkan bahwa sekolah tersebut memiliki administrasi persekolahan yang teratur dan tersusun rapi. Namun tetaplah, bahwa di dunia tidak ada yang sempurna. SMA Bruderan Purworejo memiliki 460 murid. Terdiri dari 116 siswa kelas X, 150 siswa kelas XI, dan 194 siswa kelas XII. Dari tahun ke tahun jumlah siswa yang ingin mengenyam pendidikan di sana selalu berkurang. Hal ini disebabkan karena masyarakat Purworejo mempunyai mindset bahwa pendidikan di SMA Bruderan cukup mahal, serta tidak sesuai dengan kondisi keuangan para orang tua siswa yang rata- rata adalah kelas ekonomi prasejahtera. Selain itu, banyak pola pikir masyarakat yang lebih tertarik menyekolahkan anaknya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebabnya, lulusan SMK siap kerja tanpa harus meneruskan ke perguruan tinggi. Ketika datang ke sekolah tersebut, langsung kami disambut oleh para siswa calon penerima beasiswa AAT yang sedari tadi duduk manis menunggu untuk diwawancarai. Wawancara kami dengan calon anak asuh adalah salah satu syarat pengajuan beasiswa AAT. Mereka berjumlah 12 orang anak. Anak-anak tersebut sudah melewati seleksi ketat dari sekolah guna membuktikan bahwa mereka masuk dalam kriteria siswa yang harus dibantu karena kesulitan ekonomi.   Awalnya kami mulai dengan pembukaan, yaitu perkenalan AAT. Sesi berikutnya adalah wawancara. Saya, Fera dan Dita segera mempersiapkan diri. Kami membagi tugas sama rata; setiap orang akan mendapatkan 4 orang anak untuk diwawancarai. Melihat anak-anak yang begitu baik dan manis yang sedang duduk di hadapan kami untuk menceritakan kehidupan mereka sehari-hari, membuat saya tak percaya bahwa ternyata di balik senyum manis, tersimpan banyak duka serta tekanan batin. Mereka menangis saat menceritakan keluarga, menceritakan tentang perjuangan untuk datang ke sekolah dengan berjalan kaki sejauh 5 km dari rumah, menceritakan bagaimana mereka terkadang tidak bisa makan sebab sudah tak lagi memiliki uang untuk membeli makanan, tentang orang tua mereka yang sebagian harus berhutang pada para tetangga demi makanan untuk dimakan pada hari itu. Dari 12 siswa SMA Bruderan Purworejo yang kami wawancarai, sebagian besar hanya memiliki orang tua tunggal. Salah satu dari mereka bernama Darmanto. Ia menceritakan kronologi tentang ayahnya yang meninggal. Ayah Darmanto gantung diri di sumur dekat rumahnya sepulang dari sawah. Cerita lain yang menyedihkan terdengar pula saat seorang anak bertutur bagaimana ayahnya yang ringan tangan sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Baik kekerasan pada pada dirinya atau pada kakak-kakaknya. Ia sendiri adalah anak ke 12 dari 13 bersaudara. Ia bercerita bagaimana kaki kakaknya pernah ditusuk dengan garpu oleh ayah. Sekarang sang ayah telah mendapatkan teguran dari Tuhan sejak beberapa bulan lalu lewat penyakit stroke. Sang ayah tidak lagi dapat menjadi tumpuan keluarga. Kami bertanya,” Setelah sakit stroke, ayah tidak pernah memukul lagi?” ”Masih Kak. Kemarin saya habis dipukul pakai tangan kiri.” celetuknya polos.   BANYAK CERITA dari kehidupan anak-anak ini. Namun tanpa terasa, waktu sudah menunjukan pukul 13.00. Wawancara kami pun selesai. Sedikit waktu kosong selepas wawancara kami gunakan untuk bercerita layaknya kawan pada mereka. Baik tentang Facebook maupun media yang bisa kami gunakan agar tetap bisa berkomunikasi. Kami santap juga makanan yang disediakan sekolah. Senangnya kami bisa nyuapin mereka yang tentu saja disambut tawa malu layaknya anak yang sudah beranjak remaja. Makan bersama-sama dengan adik-adik menjadikan kami lebih akrab. Akhir dari cerita di SMA Bruderan adalah foto di aula dan area sekolah bersama anak-anak dan Pak Suhadi selaku Penanggung Jawab. Foto ini berguna sebagai kenangan, dokumentasi, sekaligus untuk laporan orang tua asuh. Itulah penutup perjalanan misi kami di SMA yang berada dalam satu lingkungan dengan Gereja Santa Perawan Maria Purworejo. Misi kami akhirnya selesai dengan meninggalkan banyak cerita dan pengalaman berharga tentang sepaket kisah hidup yang sangat luar biasa. Tentang cerminan semangat untuk tetap bersekolah dari anak-anak SMA Bruderan Purworejo meskipun dalam kondisi ekonomi dan keluarga yang penuh perjuangan.   Kamis, 15 November 2012 Yolanda Rosalina Lanur Staff ADMIN AAT (JOGJA)     [box type=”info”]Ini kisahku, mana kisahmu ? Tuliskan pengalaman yang dialami selama survey lalu kirimkan kisahmu via email ke beasiswa@anakanakterang.web.id. Dapatkan hadiah sebuah Flash Disk dari Pengurus AAT untuk setiap kisah yang dimuat di website AAT. Setiap orang boleh mengirimkan lebih dari satu kisah. Ayo menulis![/box]    [qrcode content=”https://aat.or.id/sepaket-kisah-siswa-sma-bruderan/” size=”175″]  

Sepaket Kisah Siswa SMA Bruderan Read More »

Kunjungan AAT ke SD Proklamasi

SD PROKLAMASI beralamat di Jalan Jagir Sidomukti IV/35 Surabaya. Tim AAT mengunjungi sekolah ini tanggal 26 September 2012. SD Proklamasi pada tahun ajaran 2012/2013 memiliki 8 guru dan 124 siswa mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Karena berada di dalam perkampungan, sekolah ini sedikit jauh dari pusat keramaian. Untuk area sekolah pun harus berbagi dengan kantor RW agar kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana.   Rata-rata orang tua siswa SD Proklamasi tidak mempunyai pekerjaan yang tetap. Ada yang menjadi buruh, tukang becak dan lain sebagainya. Selain itu mereka juga tinggal dalam rumah yang kondisinya tidak memungkinkan. Dalam satu komplek rumah terdapat 4 sampai dengan 5 rumah, ada juga kost dengan biaya yang murah. Artinya untuk tinggal pun mereka kesulitan, sehingga membayar SPP bulanan menjadi cukup berat. Pada awalnya sarana-prasarana SD Proklamasi kurang memadai, misalnya dari segi kelas maupun fasilitas. Menyikapi hal ini, Kepala Sekolah serta para guru berusaha semaksimal mungkin supaya para anak didiknya dapat mengenyam pendidikan selama 6 tahun, meskipun tidak mendapat bayaran atau gaji dari hasil mereka mengajar. Para pendidik hanya mendapat upah penggantian bensin saja. Para guru berupaya keras untuk dapat menyediakan fasilitas yang memadai untuk murid-muridnya. Akhirnya beberapa fasilitas sekolah mereka dapatkan dengan cara menabung.   Pada tahun ajaran 2012/2013, AAT memberi SD Proklamasi beasiswa untuk 23 anak pada awal tahun ajaran. Selanjutnya pihak sekolah mengajukan tambahan 18 siswa yang menjadi calon anak asuh AAT pada awal Januari 2013. Total menjadi 41 anak asuh. Sebagai informasi, AAT memberi beasiswa untuk siswa-siswi SD Proklamasi Surabaya sejak tahun 2004. Laporan dari : Aloysius Handy Wibowo Staff Admin AAT (Semarang)    [qrcode content=”https://aat.or.id/kunjungan-aat-ke-sd-proklamasi/” size=”175″]  

Kunjungan AAT ke SD Proklamasi Read More »

AAT: Behind The Scene

SELAMAT DATANG kepada para anggota, donatur dan orangtua asuh yang baru bergabung. Selamat bergabung dengan Komunitas Anak Anak Terang (AAT). Mungkin bapak/ibu bertanya-tanya bagaimana AAT mengelola 2 sekretariat, 80-an komunitas, 1.295 anak asuh, 458 orangtua asuh, dan 3580 anggota/donatur tidak tetap? Tidak mudah memang! Apalagi bertahan hingga 10 tahun! AAT berdiri sejak 1 Agustus 2002. Melalui AAT banyak orang telah ikut serta dalam melayani sesama dan membawa “Terang” untuk saudara-saudara yang masih diliputi kegelapan; yaitu kegelapan yang berupa kebodohan serta kemiskinan. Melalui AAT juga, ribuan anak asuh telah dapat mengenyam pendidikan demi menyongsong masa depan yang lebih “Terang” dan lebih baik. Kelompok AAT adalah komunitas virtual. AAT merupakan wadah bagi siapa saja yang mempunyai kepedulian yang sama pada anak-anak kurang beruntung. Wadah bagi yang bersedia meluangkan waktu, menyumbangkan tenaga maupun pikiran, serta memberikan bantuan dana bagi kebutuhan anak-anak tersebut di dalam pendidikan, perhatian, juga kasih sayang. Sebagai komunitas virtual, AAT memanfaatkan teknologi internet (email, milis, Facebook, Twitter hingga SMS) untuk berkomunikasi tanpa mengenal batas waktu maupun wilayah. Hampir semua pengurus/anggota/donatur tidak saling mengenal secara fisik namun bergabung bersama-sama karena memiliki “spirit” yang sama. Spirit AAT ada di mana-mana! Anak asuh tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari tingkat SD, SMP, SMU/SMK hingga perguruan tinggi. Donatur berasal dari seluruh wilayah Indonesia hingga menembus batas negara. Tercatat beberapa donatur berdomisili di Singapura, Perancis, Hongkong, USA, Afrika Selatan, Jerman, Belgia, Belanda hingga Australia. Semua bergabung dalam semangat yang sama, yaitu berbagi terang kepada sesama! Tanggal 15 November 2012 yang lalu, akhirnya para Volunteer (Staff Admin) AAT Semarang dan Yogyakarta bertemu bersama secara fisik di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Sebelumnya mereka sudah saling mengenal melalui media email, milis dan FB. Pertemuan juga dihadiri beberapa pengurus AAT. Sayangnya tidak semua Volunteer (Staff Admin) dan Pengurus bisa hadir. Yuukk berkenalan!   Selain berkenalan, kesempatan bertemu tersebut juga digunakan untuk koordinasi pengelolaan SIANAS (Sistem Informasi Anak Asuh) AAT, penginputan data anak asuh, pembagian tugas, penjadwalan survey serta wawancara anak asuh. Untuk diketahui bapak/ibu, proses pengajuan beasiswa ke AAT untuk semester Genap berakhir pada tanggal 31 Oktober 2012 yang lalu. Tercatat 45 komunitas/sekolah yang mengajukan permohonan beasiswa. Proses evaluasi dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu (1) Evaluasi Proposal, (2) Interview dan Presentasi Proposal oleh PJ (Penanggung Jawab) dan (3) Survey lokasi dan Wawancara dengan calon anak asuh. Semua proses ini dilakukan untuk memastikan bahwa beasiswa diberikan tepat sasaran. Foto-foto survey dan wawancara yang dilakukan Staff Admin AAT dapat dilihat di Facebook Group AAT. Sedangkan foto-foto pertemuan bisa diakses di : Facebook Group Anak Asuh AAT, Facebook Group AAT, dan Galeri Foto Web AAT.   Salam Anak Anak Terang!    [qrcode content=”https://aat.or.id/aat-behind-the-scene/” size=”175″]  

AAT: Behind The Scene Read More »

Perayaan HUT 10 Tahun AAT

Jejak Langkah 10 Tahun AAT Membawa Terang Kepada Sesama – Komunitas Anak-Anak Terang (AAT) memasuki usia 10 tahun. Perayaan syukur secara sederhana dengan pemotongan tumpeng dilaksanakan di Auditorium Kampus III Gedung Bonaventura, Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada hari Minggu, 5 Agustus 2012. Diadakannya perayaan HUT AAT untuk pertama kalinya adalah sebagai refleksi perjalanan selama 10 tahun. Tidak mudah bagi sebuah komunitas untuk bertahan selama 10 tahun jika tidak ada komitmen serta campur tangan Tuhan dalam perjalanan ini. Perayaan ini juga merupakan ajang ekspresi kreativitas dari anak-anak asuh AAT. Panitia maupun pengisi acara semua adalah Anak Asuh AAT.   Anak-anak Terang adalah komunitas virtual yang menaungi siapa saja yang peduli terhadap pendidikan anak-anak tidak mampu. AAT berdiri pada 1 Agustus 2002 di dunia maya, dengan anak asuh pertama sebanyak 25 anak dari Kampung Jembatan Cipinang (daftar komunitas anak asuh ada di website AAT) dan terus berkembang. Hingga saat ini ribuan orang telah dibantu. Jumlah anggota (donatur) terus bertambah dari hari ke hari dengan jumlah beasiswa yang mencapai hampir milyaran rupiah per tahun. AAT menaungi siapa saja, oleh karena itu anak asuh berasal dari semua daerah di Indonesia, berbagai suku agama dan golongan. Demikian juga dengan donatur, berasal dari berbagai latar belakang, suku, agama maupun golongan. Donatur berasal dari dalam dan luar negeri, tercatat beberapa donatur berdomisili di Singapura, Hongkong, amerika, Belgia, Belanda, Jerman, Perancis, Australia juga Afrika Selatan. Perayaan HUT AAT ke-10 dihadiri oleh 517 anak asuh yang berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Hadir juga beberapa tokoh masyarakat dan pengurus AAT antara lain Pembimbing Rohani AAT, Romo Yoh. Vidi Wahyudi, Pr (pastor diosesan Purwokerto); Rektor UAJY, Dr. R. Maryatmo, MA.; Wakil Rektor III UAJY, Mario Antonius Birowo, Ph.D.; Br. Yanuarius, MTB dan Br. Gerartus, MTB mewakili Kongregasi Bruder Maria Tak Bernoda (Dewan Umum di Belanda dan Provinsi Indonesia); Pengurus-pengurus AAT, yaitu Hadi Santono (Sekretaris AAT), Mariani (Bendahara AAT), Chris Widya (Moderator AAT), Melia Dede (Anggota AAT), Steve Kurniawan ; Penanggung Jawab Anak Asuh, yaitu Br. Ignatius Dalimin, FIC dan Br. Arnold, FIC., Br. Kosmas, CSA, Sr. M. Rustika, OSF, dan Bapak/Ibu Guru/Kepsek. Tidak ketinggalan juga 10 anak asuh tingkat perguruan tinggi sebagai panitia penyelenggara dibantu para 10 mahasiswa UAJY.   Dalam sambutannya, Rektorat UAJY menyambut baik kegiatan AAT selama ini. UAJY juga memberikan banyak potongan uang masuk maupun beasiswa parsial kepada anak-anak asuh AAT yang melanjutkan pendidikan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Lebih lanjut, Wakil Rektor III UAJY, Mario Antonius Birowo, Ph.D. berpesan, “Jangan berputus asa meskipun berasal dari keluarga tidak mampu, asalkan ada kemauan pasti bisa sukses meraih masa depan”.   Acara utama pada perayaan HUT AAT ke-10 adalah syukuran dengan pemotongan tumpeng, pemberian penghargaan kepada anak asuh yang berprestasi baik akademis maupun non akademis selama tahun ajaran 2011/2012, pengisian cita-cita dan harapan pada wishing card yang kemudian digantungkan ke wishing tree, serta pentas seni. Pentas seni sebagai ajang kreativitas bagi anak asuh untuk tampil serta mengaktualisasikan kemampuannya. Sebagai acara resmi AAT yang pertama kali, acara ini luar biasa sukses . Banyak masukan dari para bapak/ibu guru maupun kepsek, agar tahun depan acara ini diadakan lagi. Terima kasih kepada semua donatur, anggota, dan siapa saja yang telah berkarya bersama AAT selama 10 tahun . Proficiat ! Selamat Ulang Tahun AAT ! Semoga Tuhan selalu memberkati dan mendampingi langkah-langkah AAT — Foto-foto Perayaan HUT AAT ke-10 dapat dilihat di Galeri Foto AAT atau di Facebook Group AAT  — Video dapat dilihat di Galeri Video AAT  atau di Youtube http://youtu.be/YyDROZPArgY   [qrcode content=”https://aat.or.id/perayaan-hut-10-tahun-aat/” size=”175″]  

Perayaan HUT 10 Tahun AAT Read More »