Oleh : Sekretariat Malang
Dengan penuh kekaguman dan rasa hormat, saya sebagai penulis ingin menghadirkan sebuah artikel yang menggambarkan perjalanan gemilang Bu Kiky sebagai Penanggung Jawab (PJ) SMPK St. Lukas Lumajang selama 14 tahun. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan yang penuh tantangan namun dipenuhi dengan dedikasi, komitmen, dan visi yang luar biasa. Mari kita temukan bersama-sama bagaimana jejak inspiratif beliau telah memberikan dampak yang menginspirasi dalam dunia pendidikan. Berikut cerita dari Bu Kiky selaku objek dari wawancara saya.
“Kondisi sekolah kami mayoritas dihuni oleh anak-anak dari latar belakang panti yang jauh dari orang tua dan juga dari ekonomi yang rendah . Inilah yang mendasari ketertarikan saya untuk menjadi PJ sekolah. Dalam upaya membantu anak-anak ini, saya dan sekolah mengikuti program AAT yang awalnya disarankan oleh Romo Hudiyono. Kami terus berupaya untuk mendapatkan bantuan AAT yaitu, untuk memfasilitasi proses pembelajaran di sekolah dan menyadari bahwa biaya pendidikan merupakan hal yang tak terelakkan dan sangat dibutuhkan.”
“Perasaan awal saat memulai peran sebagai PJ hingga sekarang penuh dengan rasa syukur. Mampu memberikan bantuan kepada anak-anak dan mendapatkan dukungan untuk proses belajar-mengajar, meskipun belum optimal, tetap menjadi anugerah bagi kami. Kami terus bersyukur dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendukung perkembangan mereka.”
“Salah satu momen paling berkesan dalam peran saya sebagai PJ adalah ketika salah satu anak yang menerima bantuan AAT diadopsi oleh salah seorang donatur. Anak tersebut tidak hanya menerima bantuan beasiswa sekolah tetapi juga selalu menerima hadiah saat perayaan Natal dan perayaan lainnya. Juga mendapat perhatian dan kepedulian secara kontinu dari donatur tersebut. Hal ini sungguh membanggakan dan menguatkan keyakinan kami bahwa upaya kami bernilai dan memiliki dampak yang nyata bagi anak-anak yang kami bantu.”
“Dalam kesan saya sebagai PJ, saya melihat betapa pentingnya program AAT ini. Bantuan yang diberikan sangat signifikan bagi anak-anak panti yang terpisah dari orang tua. Selama menjalankan peran ini, saya tidak mengalami kesulitan berat karena saya selalu mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam program AAT.”
“Kebanggaan saya sebagai PJ sekolah terletak pada kemampuan untuk meringankan beban wali murid dan menjadi penghubung antara anak-anak dengan program AAT. Meskipun tidak bisa memberikan bantuan sepenuhnya, setidaknya kami dapat memberikan sedikit dukungan yang berarti bagi mereka.”
“Untuk masa depan sebagai PJ sekolah, harapan saya semoga program AAT terus berjalan lancar dan mendapatkan dukungan yang cukup. Kami selalu bersyukur atas apa pun yang kami terima dan berdoa agar Tuhan senantiasa memberkati para donatur yang ikhlas membantu kami dalam misi ini.”
“Sebagai pesan singkat kepada PJ lainnya, saya ingin menegaskan pentingnya bersyukur atas segala berkat yang diterima. Kita tidak bisa meminta lebih dari apa yang Tuhan berikan, dan keikhlasan serta ketulusan dalam membantu sesama adalah hal yang seharusnya menjadi fokus utama dalam menjalani peran sebagai PJ.”
Dalam mengakhiri refleksi perjalanan Bu Kiky sebagai Penanggung Jawab (PJ) SMPK St. Lukas Lumajang selama 14 tahun, tidak dapat dipungkiri bahwa dedikasi dan semangatnya telah menjadi pilar bagi kemajuan pendidikan untuk anak-anak yang membutuhkan. Melalui perjuangannya, Bu Kiky telah membuktikan bahwa dengan komitmen yang teguh dan visi yang jelas, setiap tantangan dapat dihadapi dan diatasi. Semoga cerita dari Bu Kiky bisa menjadi motivasi bagi para PJ baru.