Perjalanan Mengubah Perspektif: Beasiswa, Anak-Anak, dan Realitas Kehidupan

Oleh : Ryo Nanda/Sekretariat Purwokerto

Di bawah sinar mentari pagi yang hangat, Saya melangkah bersama beberapa teman dengan penuh semangat menuju SMP YOS SUDARSO JERUKLEGI yang berada disebuah desa di Kabupaten Cilacap yaitu Jeruklegi. Perjalanannya hari ini saya akan mewawancarai anak-anak berprestasi namun kurang mampu untuk mendapatkan beasiswa sekolah.

Saya memiliki keyakinan teguh bahwa pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan. Beasiswa dari Anak-Anak Terang Indonesia ini merupakan salah satu cara untuk membuka peluang bagi anak-anak yang berbakat namun terhalang oleh keterbatasan ekonomi.

Satu demi satu, Saya bertemu dengan anak-anak luar biasa. Ada satu anak, gadis kecil dengan mimpi besar menjadi dokter, yang setiap hari harus berjalan kaki untuk pergi ke sekolah. Dan Ada anak laki laki yang harus mengayuh sepeda yang bisa dibilang jaraknya lumayan jauh antara rumah dan sekolahnya tapi mereka tetap semangat dan ceria.

Namun, di balik keceriaan dan semangat mereka, Saya merasakan ada duka yang mendalam. Saat berbincang dengan salah satu anak, Saya mengetahui bahwa dia ditinggalkan ayahnya pergi tidak tahu kemana dan ibunya yang bekerja untuk menjadi ART di rumah tetangganya. Dan ada anak yang menceritakan kisah pilunya tentang sang ayah yang menjadi buruh serabutan dan jarang di rumah bahkan gajinya masih kurang untuk kehidupan sehari hari.

Pertemuan-pertemuan ini bagaikan tamparan keras bagi Saya bahwa masih banyak anak-anak diluar sana yang kehidupannya kurang beruntung dan untuk mendapatkan akses pendidikan sangat susah yang dimana seharusnya akses pendidikan itu paling mudah didapat untuk keberlangsungan hidup mereka dimasa depan.

Kesedihan saya bercampur aduk. Saya merasa tidak adil bahwa anak-anak ini harus menanggung beban hidup yang berat di usia yang masih belia. Namun, di sisi lain, Saya juga terinspirasi oleh ketangguhan dan semangat mereka untuk meraih mimpi.

Dalam perjalanan ini membuka mata Saya tentang realitas kehidupan yang dihadapi oleh banyak orang di luar sana. Saya menyadari bahwa tidak semua orang bisa menjalani kehidupan dengan baik, dan bahwa masih banyak anak-anak yang membutuhkan bantuan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Tekad Saya untuk membantu anak-anak kurang mampu semakin kuat dan dalam perjalanan ini bukan hanya tentang membantu menyalurkan beasiswa kepada mereka, tetapi juga tentang membuka hati dan pikiran kita semua terhadap dunia yang penuh dengan keragaman dan perjuangan. Saya belajar bahwa kebahagiaan sejati datang dari membantu orang lain dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *