“Talk your love and spread your care … “
Acara Dinamika Relawan Anak Anak Terang (AAT) diadakan secara khusus untuk mengenalkan AAT sebagai sebuah Komunitas Beasiswa yang menaungi siapa saja yang mempunyai kepedulian yang sama pada anak-anak yang kurang beruntung di bidang pendidikan formal. Manfaat dari acara ini agar para Pendamping Komunitas (PK) atau yang sering disebut sebagai Staff Admin AAT mengerti secara keseluruhan tentang Visi dan Misi Anak Anak Terang. Jumlah peserta sebanyak 33 orang PK yang berasal berbagai kota antara lain Semarang, Jogjakarta, Purwokerto, dan Madiun. Acara diselenggarakan selama 2 hari 1 malam di Wisma Abdi Kristus Gedanganak Ungaran dan dipandu oleh narasumber Bapak Harry Santoso (hari pertama) dan oleh Ibu Linda dari tim outbound “Virtue” (hari kedua).
Acara Hari Pertama
Hari pertama, dimulai dengan sesi Representation System. Kita diajak untuk lebih memaknai kata ”komunikasi”. Komunikasi dibagi menjadi verbal dan non verbal. Dalam hal ini cara berkomunikasi tidak hanya dengan berbicara, sebab diam pun merupakan salah satu bentuk lain dari komunikasi. Dengan diam, orang lain pasti akan memiliki argumen yang berbeda-beda untuk menilai tentang apa yang sedang kita rasakan.
Representation system dibagi menjadi tiga yaitu Visual, Auditorial, dan Kinestetik. Visual, di mana orang lebih cenderung menggunakan penglihatan untuk berkomunikasi. Auditorial, di mana orang lebih cenderung untuk mendengarkan dan tidak melihat lawan bicaranya untuk mengerti suatu pembicaraan. Sedangkan Kinestetik, di mana orang akan lebih menggunakan perasaan untuk berkomunikasi dan cenderung mengerti dengan penerapan yang menggunakan gerakan.
Penerapannya bila kita berbicara secara interpersonal (one to one), 2 orang akan berkomunikasi dan masing-masing saling mengamati arah bola mata lawan bicaranya. Eyeball dapat menunjukkan orang tersebut hanya sedang berimajinasi (construct) atau memang sedang mengingat suatu momen (recall). Jika lawan bicara kita cenderung melihat ke arah kiri kita, bisa diartikan orang tersebut hanya berimajinasi atau berbohong. Sebaliknya jika melihat ke arah kanan kita, bisa jadi orang tersebut sedang berusaha mengingat terhadap momen hidup yang pernah dialami. Posisi eyeball saat berkomunikasi juga dapat menunjukkan kecenderungan orang tersebut termasuk visual, auditorial, atau kinestetik. Jika bola mata sering ke arah atas, berarti cenderung orang visual. Jika bola mata pada posisi arah tengah serta hanya melihat ke kanan dan ke kiri, maka termasuk orang auditorial. Sedangkan jika sering melihat ke bawah maka cenderung menjadi orang kinestetik.
Tingkat kejujuran seseorang juga bisa dilihat dari mouth cover. Apabila orang berkomunikasi namun sering menutupi mulutnya dapat dikatakan orang tersebut tidak jujur. Nose touch, hanya dengan menyentuh hidung saat berbicara dapat diartikan orang tersebut cenderung sedang menyembunyikan sesuatu. Begitu pula dengan eye rub, menggosok-gosok mata dengan jari bisa dikatakan sedang memiliki sesuatu yang disembunyikan. Hal yang sama berlaku untuk ear grab (garuk telinga), neck strecth (garuk leher), collar pool (tarik kerah). Namun kita juga tidak boleh serta merta menyatakan seseorang itu berbohong. Semua hal di atas juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekitar. Bisa jadi semuanya terjadi secara natural karena efek lingkungan.
Acara Hari Kedua
Acara hari kedua diisi dengan permainan outbound yang sangat menyenangkan. Permainannya antara lain mouse trap, balance, star wars, dan sebagainya. Setiap permainan memiliki makna dan tujuan positif. Hampir semua permainan ini membutuhkan kerjasama antar kelompok yang kuat dan selalu ada yang menjadi pemimpin. Terkadang semua anggota cenderung ingin menjadi pemimpin yang selalu mengatur dan memiliki pendapat masing-masing untuk menyelesaikan masalah. Hal tersebut malah tidak akan menemukan jalan keluarnya, kecuali ada salah satu pemimpin yang dipercaya dari suatu kelompok sehingga akan lebih mempermudah koordinasi untuk penyelesaian suatu masalah.
Acara terakhir adalah pengenalan sistem kerja AAT. Pada sesi ini para peserta diharapkan untuk lebih mengerti dan mengenal lebih jauh terhadap spiritualitas Anak Anak Terang. Para relawan memahami tugas-tugas yang harus dilakukan sebagai seorang Pendamping Komunitas (PK). Para peserta juga diharapkan dapat lebih aktif merespon terhadap apa yang disampaikan pembicara. Sesi ini bertujuan agar para relawan PK lebih peka dan siap menghadapi masalah-masalah yang mungkin terjadi di lapangan.
Semoga dengan adanya acara seperti ini, para relawan diberi kekuatan dan kesabaran untuk melayani sesama dengan hati yang tulus bersama Anak Anak Terang. Semoga karya Anak Anak Terang semakin bersinar dan terangnya mengisi semua relung hati kita bersama.
Liputan oleh : Maria Septiani Putri Staff Admin AAT Semarang [qrcode content=”https://aat.or.id/talk-your-love-spread-your-care” size=”175″]