Pada tanggal 10 September 2016, bertempat di Gedung 3 FISIP Universitas Katholik Parahyangan diadakan acara pertemuan para penanggungjawab komunitas/sekolah yang dibantu oleh AAT. Pertemuan kali ini diikuti oleh 5 dari 9 sekolah yang dibantu oleh AAT di wilayah Bandung dan sekitarnya. Sekolah yang hadir ada dari SDK Paulus 3 Bandung, SD St.Yusup 1 Bandung, SD Agustinus, SD Melania, dan SMP Arcawinara Harapan Bekasi. Sedangkan 4 sekolah lainnya, belum bisa hadir karena terdapat kegiatan lain seperti pelatihan diluar kota.
Waktu menunjukkan pukul 10.30, para PJ sekolah, relawan, dan pengurus sudah berkumpul dalam ruangan acara. Acara diawali dengan doa yang dipimpin oleh Mas Seno, salah satu relawan Yayasan AAT Indonesia sekretariat Bandung. Dilanjutkan dengan presentasi singkat mengenai Yayasan AAT Indonesia dan prosedur pengelolaan beasiswa AAT yang dibawakan oleh Pak Tommy selaku Penanggungjawab (PJ) Sekretariat Bandung. Dalam presentasi ini, ditekankan mengenai pentingnya untuk tertib pada ketentuan administrasi demi kelancaran pengelolaan beasiswa. Selain itu, Pak Marcell selaku PLT Yayasan AAT Indonesia juga menekankan peran penting kerjasama antara PJ sekolah, relawan, dan Yayasan AAT Indonesia sebagai penyalur donasi yang diberikan oleh donatur dan pentingnya menjaga kepercayaan para donatur, salah satunya dengan cara tertib administrasi.
Acara kemudian diselingi oleh “kuis” ringan mengenai hal-hal yang telah dipresentasikan sebelumnya. “Kuis” ringan ini diisi dengan pertanyaan mengenai prosedur pengelolaan beasiswa dengan harapan para PJ sekolah benar-benar memahami apa yang tadi sudah disampaikan. Tanpa terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 11.30. Para relawan, pengurus, dan PJ sekolah makan siang bersama sambil berbincang agar tercipta hubungan yang lebih dekat dan hangat.
Pada pukul 12.30, acara kembali dilanjutkan dengan sosialisasi dan pelatihan SIANAS untuk para PJ sekolah. Dipandu oleh Kak Eka Candra, salah satu staff divisi SIANAS, para PJ sekolah didampingi oleh Pendamping Komunitas (PK) masing-masing membuka laptop dan mencoba mengakses “tools-tools” yang terdapat di sianas.aat.or.id . Jika pada sebelumnya para Pendamping Komunitas (PK) yang mengelola administrasi di SIANAS, kedepannya para PJ sekolah juga diharapkan bisa mengelola administrasi secara mandiri. Namun, bila terdapat kendala, PJ Sekolah bisa meminta bantuan dari Pendamping Komunitas (PK).
Acara ditutup dengan pembagian Surat Keputusan (SK) mengenai beasiswa Tahun Ajaran 2016/2017. Setiap sekolah dipanggil maju untuk menerima SK yang diberikan oleh Pak Marcell selaku PLT Yayasan AAT Indonesia. Setelah semua sekolah mendapatkan SK, para relawan, pengurus dan PJ sekolah melakukan foto bersama. Acara kemudian resmi ditutup, para relawan, pengurus, dan PJ sekolah bersalam-salaman, sedikit berbicang dan kemudian pulang dan kembali pada aktivitas masing-masing.
Terimakasih kepada Universitas Katholik Parahyangan atas dukungan dan tempat yang telah disediakan untuk keberlangsungan acara pertemuan ini. Terimakasih para penanggungjawab (PJ) komunitas/sekolah yang pada akhir pekan ini menyempatkan untuk hadir dalam acara pertemuan ini. Terimakasih atas kepeduliannya pada keberlangsungan pendidikan anak-anak didiknya. Terimakasih atas waktu, kerelaan, usaha, dan kerjasamanya dalam pengelolaan beasiswa untuk anak asuh di tempat didiknya meskipun bapak ibu memiliki kesibukkan masing-masing. “Volunteers do not necessarily have the time, they have the heart” – Elizabeth Andrew. #CegahPutusSekolah
Penulis : Nadia Gracia