Testimoni SD Marsudirini Boro

Uncategorized
Hidup yang Dibagikan Sungguh Membawa Rahmat Berlimpah - oleh : Sr. M. Rustika, OSF -   BERAWAL dari informasi yang saya terima tentang adanya komunitas yang peduli pendidikan anak-anak kurang mampu, saya diperkenalkan oleh Rm. Rusmanto, Pr kepada Kelompok Anak-Anak Terang (AAT) di Yogyakarta. Saya mencoba membuat proposal kemudian mengajukannya ke Sekretariat AAT di UAJY. Selang beberapa waktu, Bp. Hadi Santono bersama Tim AAT datang berkunjung ke sekolah kami secara mendadak untuk mengadakan survey atas kondisi siswa dan sekolah. Mereka juga mewawancarai beberapa siswa yang kami ajukan sebagai calon anak asuh. Mulai saat itu, saya menjadi tahu tentang visi & misi Anak-anak Terang. Luar biasa! Dengan bermodalkan saling percaya serta pertanggungjawaban yang tepat kepada para donatur dari berbagai penjuru dunia, Bapak Hadi Santono pun melibatkan diri untuk menjadi bagian penting…
Read More

Testimoni Donatur : Punya Anak Asuh Seringan Makan Burger

Uncategorized
-- KADANG kita berpikir terlalu ruwet tentang memiliki anak asuh. Misalnya persoalan dimana mencarinya, bagaimana prosesnya, lalu berapa biayanya, dst. Bisa jadi di dalam benak, masih tumbuh persepsi bahwa memiliki anak asuh mesti terlebih dulu menjadi kaya raya, kelebihan uang di rekening bank sampai-sampai bingung mau untuk membeli apa. Lah, bila anggapan ini dirasa kurang tepat, memangnya berapa dana yang perlu dikeluarkan jika ingin mempunyai anak asuh? Memiliki anak asuh pendidikan, dalam arti sang anak bersekolah lalu kita mendukung biaya SPP-nya, alias memberi bantuan beasiswa, tidak menuntut biaya yang heboh. Untuk beberapa sekolah bahkan cukup Rp 20.000,- per bulan. Ya, dua puluh ribu rupiah per bulan. Dua puluh ribu itu.. untuk beli burger Big Mac saja nggak cukup. Buat yang suka film, nomat di XXI Plaza Senayan pun Rp 25.000,-…
Read More

Testimoni Orangtua Murid SMK Sanjaya

Uncategorized
[caption id="attachment_532" align="alignnone" width="300"] Pertemuan AAT dengan siswa, guru, dan walimurid SMK Sanjaya[/caption]   Yohanes Sudiyanto (Orang tua siswa – Anastasia Dewi Wulandari kelas XII PJ) Pekerjaan saya sebagai buruh musiman dengan penghasilan tidak tentu. Untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga ya sangat pas-pasan, apalagi harus membiayai anak sekolah sangatlah berat. Dengan adanya bantuan dari AAT saya sangat bersyukur pada Tuhan karena berkat AAT anak saya jadi bisa rutin membayar sekolah. Harapan saya setelah anak saya lulus bisa membantu saya membiayai adik-adiknya.   Anastasia Masiyem (Orang Tua Siswa - Brigita Septria Rotua Casegar XII AK) Dengan adanya bantuan dari Yayasan AAT kami dan anak saya Septria sangat merasa tertolong dalam proses belajar maupun biaya sekolah. Kami hanya dapat mengucapkan terima kasih kepada Yayasan AAT.   Pujiati Lestari (Orang Tua Siswa –…
Read More

Testimoni Murid SMK Dominikus

Uncategorized
[caption id="attachment_518" align="alignright" width="224" caption="Dwi Triyanto, anak asuh AAT dari SMK Dominikus"][/caption]   “Puji syukur berkat adanya bantuan dari AAT saya bisa melanjutkan sekolah, dan bisa bersekolah di SMK Dominikus. Saya sangat berterimakasih kepada AAT atas bantuan yang diberikan oleh AAT. Dengan adanya bantuan ini sangat membantu dan meringankan beban orangtua saya yang bekerja sebagai petani, dan hasil bertani hanya bisa cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja.” -- Susi Setiasih – XI Akuntansi “Saya sungguh berterimakasih atas kepedulian Bapak/Ibu (AAT) yang telah membantu meringankan beban orangtua saya. Perlu diketahui bahwa Orangtua saya kondisinya sangat kekurangan, yang bekerja hanya sebagai tukang ojek.” -- Hendro Gunawan – XI Akuntansi   “Novia berterimakasih sekali karena dengan bantuan dari AAT dapat meringankan tanggung jawab orangtua, karena orangtua saya bekerja sebagai petani. Untuk itu Novia mengucapkan terima…
Read More

Testimoni Murid SMK Sanjaya

Uncategorized
  [caption id="attachment_511" align="alignnone" width="300" caption="Anak Asuh SMK Sanjaya Pakem"][/caption] Ayah saya buruh berpenghasilan tak tentu, dan ibu seorang ibu rumah tangga. Kadang orangtua berhutang demi  kebutuhan keluarga. Belum kalau mendapat surat dari sekolah untuk melunasi tunggakan, orangtua kebingungan mencari pinjaman. Tapi saat ini kami lega, saya pun lebih bersemangat dalam belajar karena bantuan dari AAT. Terima kasih AAT.” -- Anastasi Dewi W (XII PJ) " Saya anak pertama dari 2 bersaudara. Adik saya masih duduk di kelas 6 SD. Orang tua saya bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan tidak menentu dan hanya cukup untuk makan saja. sedangkan untuk biaya sekolah orang tua harus mengutang di tetangga. Berkat AAT sekarang saya dapat bersekolah dengan tenang dan lebih bersemangat. Saya berharap semoga dengan adanya AAT ini cita-cita saya dapat terwujud dan pada…
Read More