Miracle Happens

Kabar, Kisah Relawan
Delapan Tahun Lalu Nenek saya menginap di ICU sebuah rumah sakit di Jakarta karena kanker lambung yang dideritanya. Suatu malam, papa menelepon saya dari Jakarta dan meminta saya untuk segera pulang ke Jakarta untuk menemui nenek. “Emak mau ketemu kamu, Ka...” ucap papa lirih. Saya yang saat itu sedang menghadapi ujian kenaikan kelas 2 SMP di Singapura, langsung memberitahu ibu kost dan guru saya mengenai apa yang terjadi. Ternyata, guru saya langsung memberikan izin malam itu juga dan ibu kost segera mengurus transportasi untuk kepulangan saya ke Jakarta. Esok paginya saya langsung menuju Jakarta. Dan sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, saya segera menuju ke rumah sakit. Sampai di sana, saya melihat nenek sudah sedang dalam fase kritis dan tidak sadarkan diri. Keinginannya untuk “melihat” cucu kesayangannya pun tidak tersampaikan, karena akhirnya…
Read More

Amarah Jadi Amanah

Kabar, Kisah Relawan
“Seseorang yang tidak mendapat kepedulian dari orang pun, bisa memberi kepedulian kepada orang lain.” Nama saya Andika Fitri, biasa di panggil Andika. Sekarang saya berumur 19 tahun. Saya adalah seorang Mahasiswa di Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi. Saat ini saya masuk semester 4. Dulu, sewaktu orang tua masih bersama-sama, saya hanyalah anak seorang tukang becak yang tiap harinya mangkal di Manguharjo. Ibu bekerja serabutan. Ketika saya mempunyai 1 adik perempuan yang masih kecil, ibu tidak lagi bekerja. Sehingga kami hidup bergantung pada penghasilan bapak. Dengan hidup yang seperti itu, saya menjadi orang yang pendiam dan selalu mengalah atas apa yang dilakukan teman-teman kepada saya, karena saya orang yang cukup tahu diri tentang bagaimana kondisi hidup saya. Tak jarang juga ada teman yang bersimpati kepada saya. Ada…
Read More

Rekoleksi AAT 2014 : Good Attitude, Great Altitude

Berita AAT, Kabar
Misi Anak Anak Terang (Yayasan AAT Indonesia) disamping memberikan pelayanan beasiswa pendidikan formal bagi anak-anak asuh, adalah mendampingi anak-anak asuh dengan perhatian dan kasih sayang sehingga anak-anak asuh dapat menyelesaikan pendidikan formal dengan baik. Dalam kenyataannya, misi pendampingan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari pelayanan beasiswa ternyata kurang mendapatkan perhatian dari kita semua, sehingga timbul begitu banyak persoalan-persoalan yang mengganggu proses belajar anak asuh yang akhirnya memberikan hasil belajar yang kurang baik. Program pendampingan dijalankan oleh AAT bertujuan untuk memotivasi anak asuh agar menjadi calon pemimpin masa depan yang memiliki karakter yang kuat dan memiliki kompetensi yang baik, sehingga mampu untuk terus meningkatkan prestasinya. Pengembangan karakter dan kompetensi bagi para penerima beasiswa AAT beserta relawan Pendamping Komunitas (PK) menjadi fokus utama dalam program ini agar mereka mampu menjadi future leaders…
Read More

Penandatanganan MoU AAT dan AKIN

Berita AAT, Kabar
[caption id="attachment_4379" align="aligncenter" width="630"] Kiri ke Kanan : Christianus Widya Utomo (Sekretaris Yayasan AAT Indonesia), Hadi Santono (Ketua Yayasan AAT Indonesia), Herman Yoseph Sriyana, S.Pd., MT. (Direktur AKIN Santo Paulus Semarang), dan Drs. T.A. Bambang Irawan, MT. (Pembantu Direktur AKIN Santo Paulus Semarang)[/caption] "Anak Asuh Perguruan Tinggi adalah bagian integral dari AAT. Keberadaannya di AAT bukan sekedar untuk mendapatkan dana atau bantuan uang kuliah dan yang lainnya. Dengan penuh semangat, mereka mengambil bagian dalam pelayanan AAT, terutama dalam bidang administrasi. Di masa depan, mereka diharapkan menjadi penerus karya AAT. Oleh karena itu, kiranya tidak berlebihan kalau anak-anak asuh yang saat ini berada di Perguruan Tinggi merupakan masa kini dan masa depan AAT "(Rm. Ag. Agus Widodo, Pr.) Dalam pelayanan Beasiswa AAT, para penerima beasiswa AAT tingkat perguruan tinggi adalah ujung tombak…
Read More

Workshop Menulis Bersama Rumah Media

Berita AAT, Kabar
Workshop Amal oleh Para Penulis “Kumcer Teenlit: Bukan Cupid” dari Rumah Media Minggu pagi, 16 Februari 2014, para relawan AAT Sekretariat Semarang tampak sibuk mempersiapkan workshop kepenulisan dengan tema “Write Your Love”. Workshop tersebut diisi oleh para penulis “Kumcer Teenlit: Bukan Cupid” dari Rumah Media. Acara yang diselenggarakan di SMK Kimia Industri, Jalan Sriwijaya (Kusumanegara) No. 104 Semarang ini dihadiri oleh para relawan AAT sekretariat Semarang, beberapa relawan dari sekretariat Yogyakarta, sekretariat Madiun, pengurus AAT, dan beberapa teman-teman dari Rumah Media. Menurut jadwal, acara dimulai tepat pukul 10 pagi. Namun, karena Mbak Ulin (pembawa acara) masih ada suatu hal, akhirnya acara baru dimulai pukul 10.45. Karena waktu semakin siang, akhirnya acara dibuka oleh Pak Wiwien Wintarto. Beliau adalah penulis, narasumber, sekaligus pegiat Rumah Media. Workshop dengan tema “Write Your Love”…
Read More

Nothing is Impossible

Kabar, Kisah Relawan
“Don’t ever let someone tell you that you can’t do something. Not, even me your father. You got a dream, you gotta protect it. When people can’t do something themselves, they’re gonna tell you that you can’t do it. You want something, GO, GET IT, PERIOD!!  (Will Smith, The Pursuit of Happiness). Pesan Will Smith untuk anaknya dalam film itu tidak jauh berbeda dengan pesan bapak saya sebelum meninggal. Bedanya hanya versi bahasanya saja. Kata-kata itulah yang selalu membuat saya semangat untuk meraih cita-cita dan percaya bahwa segala sesuatu itu mungkin dan pasti akan indah pada waktunya. * * * Nama saya Novhy, lengkapnya Marsellina Novhy Bria, mahasiswa jurusan Sastra Inggris semester 6, UNIKA Widya Mandala Madiun. Saya anak ke 3 dari 4 bersaudara. Lahir tanggal 11 November 1990 dan…
Read More

Pohon Kesabaran yang Berbuah Manis    

Kabar, Kisah Relawan
“Pertolongan Tuhan selalu tepat pada waktunya” Menjadi Mahasiswa Menjadi seorang mahasiswa memang sudah menjadi impian saya sejak dulu. Awalnya saya memang ingin melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri, tentunya itu hanya ada di luar kota Madiun. Namun keinginan saya untuk melanjutkan kuliah di luar kota tidak dikabulkan oleh kedua orang tua saya, karena semua itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Biaya yang dikeluarkan tidak hanya untuk kuliah, tapi juga biaya hidup di sana nantinya. Mengingat bapak saya yang hanya seorang sopir di sebuah instansi pemerintah dengan penghasilan pas-pasan dan ibu saya tidak bekerja. Akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar di Universitas Katolik Widya Mandala Madiun. Bersyukur saya bisa melanjutkan kuliah. Bulan September 2011 perkuliahan dimulai. Awalnya menyenangkan, karena impian saya untuk kuliah tercapai. Saya merasakan menjadi seorang mahasiswa dan…
Read More

Menginspirasi Lewat AAT

Kabar, Kisah Relawan
Theodora Laras Wigati, itulah namaku. Tetapi, teman-teman akrab menyapaku dengan panggilan Dora. Aku berasal dari keluarga yang sederhana. Hidup sederhana kunikmati bersama kedua orang tua dan dua saudaraku di sebuah desa, daerah Lampung. Dulu ayahku masih bekerja sebagai seorang guru di perantauan, yaitu di daerah Lahat, Sumatra Selatan. Ayah rela merantau jauh meninggalkan kami demi memenuhi kebutuhan hidup kami. Tetapi ternyata ayah tidak pernah mengirim uang untuk ibu. Karena uang yang diperoleh ayah hanya cukup untuk biaya hidup ayah di perantauan. Ketika itu, ibu berinisiatif bekerja sebagai seorang penjual sayur keliling di Desa Argomulyo, Kecamatan Banjit, Lampung. Tentang Orangtua Waktu itu, ketika ibu menjadi penjual sayur keliling, aku masih berada di dalam kandungan. Tidak hanya itu, ibu juga rela menitipkan kakakku yang masih berumur 1 tahun pada tetanggaku, ketika ibuku…
Read More

Saya Berubah Berkat AAT

Kabar, Kisah Relawan
“Tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik.”  PERKENALKAN, Saya Edo Prakosa, relawan Yayasan Anak-Anak Terang (AAT) Indonesia Sekretariat Semarang. Saya seorang muslim, lahir di Semarang tanggal 29 Maret 1994. Saat ini, saya kuliah di AKIN (Akademi Kimia Industri) St. Paulus Semarang, Semester IV. Di AKIN, saya dipercaya sebagai ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), dan di AAT ini, saya sebagai Koordinator Sekretariat AAT Semarang. Kedua orang tua saya merupakan pekerja keras. Tiap pagi jam 4, ayah sudah bangun untuk pergi ke pasar. Beliau di pasar bekerja menata dan menjaga kendaraan, baik roda dua maupun roda empat agar tampak rapi dan terhindar dari pencurian sampai jam 7 pagi. Sore harinya, sekitar jam 3, beliau ke ruko untuk menjaga keamanan di sana sampai jam 5. Ya, penjaga keamanan yang tidak pernah…
Read More

Meskipun Berbeda tetapi Saya Bisa

Kabar, Kisah Relawan
"Kekurangan tidak menjadi penghalang bagiku untuk mewujudkan impian.." Saya Berbeda Nama saya Emy Prihatin, lahir di Pacitan, 31 Agustus 1994. Tempat tinggal saya di RT 01, RW 01, Dusun Krajan, Desa Wonokarto, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan. Saya adalah anak tunggal yang terlahir dari keluarga yang sederhana. Saya sangat bersyukur karena keluarga sangat menyayangi saya meskipun kondisi saya yang seperti ini. Ya, saya berbeda dengan anak lainnya. Ayah saya adalah seorang petani dan ibu saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk membantu membiayai biaya hidup kami sehari-hari. Saya menimba ilmu sejak umur lima tahun. Berawal dari Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita selama satu tahun, kemudian dilanjutkan ke SD Negeri Wonokarto I pada tahun 2000 dengan uang saku 300 sampai 500 rupiah waktu itu. Masa-masa TK dan SD bisa dibilang masa perkenalan bagi…
Read More