Belajar Bersyukur Bersama AAT

Kabar, Kisah Relawan
MENJADI seorang mahasiswi bukanlah satu-satunya impianku pada beberapa tahun yang lalu. Mungkin bagi sebagian besar anak di luar sana, melanjutkan pendidikan seusai lulus SMA adalah hal yang mudah dan wajar karena orang tua mereka mampu untuk membiayainya. Namun, kesadaran bahwa hanya terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, terlebih keadaan orang tua yang masing-masing sudah memiliki keluarga sendiri. Perceraian mereka, membuat semangatku menciut untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Mustahil untuk dapat menikmati bangku kuliah bersama teman-teman yang lain. Sehingga aku lebih memilih bekerja menjadi seorang Research and Development (R&D) di sebuah Perusahaan Food and Beverage di Kota Tangerang selama kurang lebih 1 tahun. Hingga akhirnya terjadi percakapan singkatku bersama Bruder Konrad, CSA, Ketua Yayasan Santo Paulus. Aku kenal beliau semenjak kelas 1 SMK saat menghadiri acara MOS di Gua Maria…
Read More

Hidupku Lebih Bermakna Bersama AAT

Kabar, Kisah Relawan
Tanggal 19 September 2012 adalah tanggal yang tidak bisa saya lupakan. Bermula dari obrolan bersama Bruder Konrad, CSA seputar kegiatan kampus, beliau pun lantas mengajak saya dan teman saya Annisa untuk menjadi relawan Anak-Anak Terang (AAT). Dalam hati saya berpikir seperti apa kegiatan AAT itu? Bruder pun memberikan kontak dari pengurus AAT yaitu Mas Christianus Widya Utomo atau yang biasa kita panggil Mas Christ. Esoknya saya dan Annisa pergi menemui Mas Christ. Beliau lalu menjelaskan tentang apa itu AAT dan kegiatan seperti apa yang nanti akan dilakukan. Beliau juga mengatakan bahwa yang menjadi relawan mayoritas adalah mahasiswa dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Hari minggunya, saya bersama Annisa, Maria, dan Pieter mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai AAT oleh Bapak Hadi Santono selaku Ketua Yayasan AAT Indonesia dan tiga mahasiswi Universitas Atma…
Read More

Relawan AAT, Why Not?

Kabar, Kisah Relawan
Akbar Romadan, itu adalah nama saya. Tetapi cukup panggil Akbar saja. Saya dari Madiun ke Semarang bertujuan untuk melanjutkan studi (kuliah) dengan bantuan Bu Han (guru SMA yang paling dekat dengan saya) dan Bruder Konrad, CSA. Satu lagi, Yonathan Setyawan. Sahabat saya ini juga turut berperan membantu saya agar bisa pergi ke kota Semarang. Awalnya dulu saya sudah mendaftar ke sebuah universitas negeri terkenal di Surabaya. Akan tetapi, Allah berkehendak lain. Baik jalur undangan maupun tes, tidak satu pun nama saya ter-“list” di dalamnya saat pengumuman. Kecewa, itulah yang saya rasakan saat itu. Dan yang pastinya saya juga merasa sedih. Tetapi yang paling saya pikirkan, setelah ini langkah selanjutnya apa? Saya tidak memperhitungkan bila hal ini terjadi. Tetapi, ternyata Allah punya rencana lain. Sebelum pendaftaran jalur tes universitas, Bu Han…
Read More

Statistik AAT 2013/2014

Berita AAT, Kabar
Statistik Anak Anak Terang Tahun Ajaran 2013 / 2014 Setiap tahun secara rutin Anak Anak Terang mencari Orang Tua Asuh baru, sekaligus mengonfirmasi Orang Tua Asuh lama perihal kesediaan untuk melanjutkan dukungan pada Program Beasiswa AAT. Selain itu, Anak Anak Terang pun terus menyeleksi pengajuan beasiswa dari sekolah sebagai penerima Beasiswa AAT yang baru. Proses ini berlaku juga untuk Tahun Ajaran 2013/2014 di mana kegiatan belajar telah dimulai sejak Juli 2013. Pada Tahun Ajaran 2013/2014 terdapat 2048 siswa mulai dari jenjang pendidikan SD hingga Perguruan Tinggi yang menjadi Anak Asuh AAT. Dana yang dikeluarkan untuk biaya pendidikan Anak Asuh AAT mencapai Rp 1.676.584.000,00 per tahun. Pendanaan ini berasal dari dukungan 923 Donatur AAT, baik yang menjadi orang tua asuh aktif maupun donatur beasiswa insidentil. Tabel Statistik Anak Asuh AAT  …
Read More

Saya Berikan Prestasi Terbaik

Kabar, Kisah Relawan
Nama lengkap saya Putri Krismawati, biasa dipanggil Risma oleh teman-teman. Saya adalah anak yatim sebab ayah telah meninggal dunia pada tahun 2006. Di keluarga, saya adalah anak pertama dari 3 bersaudara dengan dua orang adik, semuanya adalah perempuan. Adik pertama berjarak 6 tahun, sedangkan adik kedua berjarak 12 tahun. Ketika ayah meninggal, saya merasa sedih. Ibu yang kemudian menanggung beban 3 orang anak. Yang lebih menyedihkan bahwa saat ayah meninggal, adik terkecil belum mengetahui ayahnya seperti apa. Seiring berjalannya waktu, saya bisa lulus SMA di Magelang. Saya mempunyai impian menjadi orang yang sukses dan berhasil agar bisa membantu orang tua, juga membiayai kedua adik saya. Setelah saya lulus SMA saya ingin kuliah walaupun tidak tahu siapa yang akan membiayai. Saya tidak berhenti mencoba walaupun dengan keadaan keluarga yang sangat minim.…
Read More

Kasih Tuhan Terpancar Melalui AAT

Kabar, Testimoni
“Janji Tuhan laksana matahari yang terbit di esok hari, tidak akan pernah terlambat, selalu tepat pada waktunya”, ungkapan inilah yang cocok untuk menggambarkan perjumpaan pertamaku dengan AAT. Perkenalkan, namaku Jochen Phoan, namun orang-orang lebih sering menyapaku dengan Yohan, aku bukanlah berasal dari keluarga yang berekonomi kaya, kedua orang tuaku juga telah bercerai semenjak aku masih sangat kecil sehingga aku hanya hidup berdua bersama dengan Bunda yang merawat dan mendidikku sedari kecil hingga saat ini. Penghasilan Bunda juga hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan sedikit disisihkan untuk menabung. Meski demikian Bunda bercita-cita agar bisa menyekolahkanku hingga perguruan tinggi, dan perguruan tinggi yang kupilih adalah Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Program Studi Teknik Industri. Dengan menguras seluruh tabungan Bunda, akupun bisa mengenyam bangku kuliah, meskipun kami hanya mampu membayar sebagian dari kewajiban administrasi…
Read More

Talk Your Love, Spread Your Care

Berita AAT, Kabar
 Dinamika Relawan Anak Anak TerangWisma Abdi Kristus Gedanganak Ungaran, 14 – 15 Oktober 2013 "Talk your love and spread your care ... " Acara Dinamika Relawan Anak Anak Terang (AAT) diadakan secara khusus untuk mengenalkan AAT sebagai sebuah Komunitas Beasiswa yang menaungi siapa saja yang mempunyai kepedulian yang sama pada anak-anak yang kurang beruntung di bidang pendidikan formal. Manfaat dari acara ini agar para Pendamping Komunitas (PK) atau yang sering disebut sebagai Staff Admin AAT mengerti secara keseluruhan tentang Visi dan Misi Anak Anak Terang. Jumlah peserta sebanyak 33 orang PK yang berasal berbagai kota antara lain Semarang, Jogjakarta, Purwokerto, dan Madiun. Acara diselenggarakan selama 2 hari 1 malam di Wisma Abdi Kristus Gedanganak Ungaran dan dipandu oleh narasumber Bapak Harry Santoso (hari pertama) dan oleh Ibu Linda dari tim outbound “Virtue”…
Read More

Bisa Kuliah Berkat Beasiswa AAT

Kabar, Kisah Relawan
Di mana ada kemauan, pasti ada jalan ... Saat kelulusan SMK adalah masa-masa yang membahagiakan sekaligus menyedihkan bagi saya. Bahagia karena dapat lulus dari SMK setelah menempuh pendidikan selama 3 tahun, sedih karena harus berpisah dengan guru-guru, teman-teman tercinta serta harus mulai memikirkan masa depan. Keinginan saya setelah lulus SMK adalah kuliah.  Saya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi supaya kelak bisa mendapatkan pekerjaan yang baik. Tetapi orang tua saya hanyalah seorang single parent yang memiliki tanggungan 3 orang adik. Seluruh saya adik saya sekolah sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Ibu saya hanyalah seorang penjahit rumahan yang penghasilannya tidak seberapa. Penghasilan ibu hanya cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Beban ini bertambah lagi sebab ibu masih harus mengasuh keponakan saya karena orang tuanya berpisah. Sedangkan ayah saya sudah lebih…
Read More

Letter from Patricia L. Henry

Kabar, Testimoni
One of the highlights of my trip to Indonesia this time, was my meeting with Pak Hadi Santono and a group of volunteers from Anak Anak Terang in Jogjakarta. This amazing group of smart and energetic young people taught me how to support and care for the less fortunate by giving them a chance to go to good schools, hence a good shot in life. Their program is quite basic, but what makes it different and successful is their believe in the "POWER of SMALL" (donation), yet a HUGE network of caring volunteers--educators, sponsors, and students-- providing physical and emotional support for the child. It is a village. With a little less than $10.00 a month, a little more than a cup of cappuccino in the US, we can send…
Read More

Pengalaman Pertama sebagai Pendamping Komunitas

Kabar, Kisah Relawan
Perjalanan saya di Anak-Anak Terang (AAT) belum begitu panjang. Awalnya hanya sekedar ikut-ikutan saat diajak oleh kakak saya untuk survey di sebuah SMA di pusat Kota Yogyakarta. Ya.. memang kakak yang memperkenalkan AAT kepada saya. Awalnya saya hanya sering mendengarkan kakak bercerita pengalamannya bersama AAT, tapi sekarang saya tahu lebih lengkap tentang apa itu AAT. Ketika diajak survey, saya hanya melihat dan menemaninya saja. Banyak kisah yang menyentuh hati saya. Calon anak asuh mengalami masalah lebih dari yang saya bayangkan, yang saya rasa terlalu berat untuk dihadapi anak seumuran mereka. Kakak memberi kesempatan kepada saya untuk mewawancarai salah satu calon anak asuh yang akan mendapat beasiswa dari AAT. Dari sekian banyak anak yang sudah saya dengar cerita kehidupannya, kisah hidup anak ini benar-benar membuat saya tersentuh. Ia mempunyai adik yang…
Read More